Jumat, 12 November 2010

gincumu

Aku tak pernah melihat mereka saat mentari masih menyembul di balik birunya awan. Mereka juga tak pernah muncul saat lampu-lampu kota belum lagi menyala. Mereka seperti aku, seorang perempuan seutuhnya. Namun kerudung dan kemben mungkin yang membedakan kami. Aku tak akan menyalahkan mengapa mereka berpenampilan yang lebih pantas dianggap sebagai baju tidur atau baju yang hanya pantas dipakai di kamar sendiri.
Make up yang dipakai cukup tebal. Gincu-gincu merah menghiasi bibir sehingga terlihat begitu sensual dan merekah....

***buntu lagi dahhhh

ancur

last night i've talked to you
between the moon and the wind
they were ashamed to miss you
just say that i need you so bad

don't you know, dear
that night was too cold to touchbreezy winds can not get caught

then winds whisper softly

***walah ngomong apa ini??bahasa amburadul gak cethaaaa...