Grand Palace di Bangkok, Thailand/rid. |
Berlibur ke Thailand terutama ke Bangkok mungkin
sudah terlalu mainstream. Tapi, tak ada salahnya melancong ke Negeri
Gajah Putih yang amat terkenal di antara wisatawan mancanegara ini. Apalagi di
negara kerajaan ini kamu enggak perlu harus merogoh kocek terlalu dalam,
kecuali kalau memang niat buat belanja. Selain nilai tukar mata uang kita
rupiah ke baht tak mahal, harga barang-barang di negeri yang dipimpin Raja
Bhumibol Adulyadej ini juga relatif murah. Namun, sebelum pergi kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut agar
liburanmu kian menyenangkan.
me and friends (istimewa) |
1. Waktu Tepat Berkunjung
Bangkok bisa ditempuh dari Jakarta dengan
berbagai maskapai penerbangan baik milik dalam negeri maupun maskapai asing.
Kalau ingin berhemat kamu bisa menggunakan Air Asia yang kerap menawarkan harga
tiket yang lebih
terjangkau dengan rute Jakarta Bangkok PP. Jika beruntung kamu bisa mengantongi tiket
ke ibu kota Thailand ini mulai dari Rp600.000 sekali jalan. Tapi, jangan lupa
maskapai milik Malaysia ini mendarat di Bandara Don Meung karena Bangkok
memiliki dua bandara internasional, yakni Don Meung (DMK) dan Suvharnabhumi (BKK) yang letaknya saling
berjauhan.
Selain Air Asia, Jet Star juga bisa
dijadikan pilihan. Maskapai ini akan membawamu terbang ke Bangkok melalui
Bandara Internasional Suvharnabhumi. Begitu pula dengan Malaysia Airlines dan Tiger
Airways. Jika ingin penerbangan yang lebih nyaman lagi, Garuda Indonesia boleh
dipercaya untuk mengantarkanmu ke negeri kerajaan ini. Perjalanan dari Jakarta ke Bangkok
ditempuh sekitar 3 jam 25 menit.
Sebelum memesan tiket pesawat ada baiknya
memastikan kapan sebaiknya kamu berkunjung ke Bangkok. Meskipun musim di kota
yang terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya ini hampir sama dengan Tanah Air
yang beriklim tropis, tapi untuk urusan musim kemarau alias panas bisa sangat
ekstrem.
Saat terbaik berkunjung ke Bangkok adalah
November hingga Maret. Di bulan-bulan ini suhu udara terbilang sejuk. Bahkan,
mulai sore hari cuaca bisa berada di bawah 20 derajat celcius. Maret hingga Mei menjadi semacam musim
panas di Bangkok. Saking ekstremnya, suhu udara bisa mencapai 40 derajat
celcius. Sedangkan Mei hingga Oktober hujan kerap turun dalam cuaca yang
masih terbilang panas.
Chaleena Hotel di Ramkhamheng, Bangkok/rid. |
2. Berburu Penginapan Murah
Kawasan Khao San Road merupakan tempat yang
paling terkenal bagi wisatawan untuk mencari tempat menginap. Kamu bisa memilih
mulai dari hotel bintang lima hingga kelas hostel atau guesthouse menyesuaikan bujet. Daerah yang
terletak di area Banglamphu, Phra Nakhon, ini memang paling populer di kalangan para turis backpacker.
Soal harga jelas sangat bersahabat karena kamu bisa mendapatkan penginapan
dengan harga puluhan sampai ratusan ribu rupiah saja.
Tempat lain seperti di Thanon Sukhumvit dan Patpong juga boleh
dipilih. Bisa juga kamu menginap di daerah Silom. Kawasan ini sangat terjangkau dengan transportasi umum seperti skytrain (BTS). Bagi yang hobi belanja, Pratunam menjadi pilihan
yang menyenangkan karena letaknya dekat dengan banyak mal. Tapi, jika kamu
enggak suka terlalu ramai maka Siam Square cukup nyaman. Di sini banyak
terdapat hostel dengan harga terjangkau.
Meskipun harga baik hotel atau pun hostel bersahabat di kantong,
bukan berarti fasilitas enggak bagus. Rata-rata
penginapan itu punya koneksi internet oke, loker penyimpanan barang, kamar
mandi cukup bersih, hingga menyediakan informasi tempat wisata yang kita
butuhkan.
Transportasi air Khlong Saen Saep, di Bangkok/rid |
3. Menjajal Transportasi Umum
Bangkok memiliki sistem transportasi yang
lumayan maju. Kota terbesar di
Thailand ini sudah punya skytrain dan underground
rail system lebih dulu daripada di Indonesia yang enggak jelas kapan
jadinya. Dua transportasi modern ini
terkoneksi dengan sejumlah pusat perbelanjaan, hiburan, bisnis, dan
perkantoran, sehingga memudahkan warga untuk berangkat ke tempat tujuan tanpa
terkendala macet. Kamu bisa mendapatkan rute
BTS dan MRT ini di bandara atau tempat
umum lain.
Selain skytrain atau BTS, MRT
(Bangkok Metro), Airport Rail Link dan bus, kamu enggak perlu takut menggunakan jasa taksi di sini.
Namun, kamu mesti ekstra hati-hati dan carilah taksi yang menggunakan argo
supaya harganya jelas sesuai dengan tujuan kita. Soal harga taksi jangan
bayangkan seperti di Jakarta. Taksi di Bangkok terbilang murah. Misalnya
perjalanan berdurasi 45-60 menit kamu cukup mengeluarkan uang sekitar
Rp100.000-Rp150.000.
Jika kamu enggak mau repot-repot
berganti-ganti stasiun seperti ketika naik BTS atau MRT, taksi jadi pilihan
tepat. Taksi ini bisa kamu temukan di mana pun dan kapan pun. Sayang, tak
banyak sopir taksi di Thailand yang bisa berbahasa Inggris. Jadi, alangkah
baiknya sebelum naik tentukan dulu kemana tujuan kamu agar sang sopir langsung
paham plus supaya kamu enggak tersesat.
Selain itu, kamu pantang melewatkan sensasi menaiki kapal di tengah kota. Ya, moda
transportasi air memang menjadi salah satu pilihan utama agar warga Bangkok terhindar
dari kemacetan. Kamu harus menjajal Chao Phraya Express untuk mengeksplor
Sungai Chao Phraya yang membelah Kota Bangkok atau menaiki Khlong Saen Saep yang melewati anak
sungai Chao Phraya. Tentu saja tak boleh ketinggalan naik tuk-tuk, kendaraan tradisional asli Thailand. Tapi, kamu mesti
pandai menawar harga dengan sang sopir supaya enggak kena palak.
MRT di Bangkok, Thailand/rid |
4. Foto Narsis di Objek Wisata
Tujuan utama menempuh
ribuan kilometer dari Tanah Air apalagi kalau bukan untuk berwisata.
Mengunjungi Grand Palace yang terletak di Na Phra Lan Road, Phra Borom Maha
Ratchawang, Phra Nakhon, Bangkok, harus kamu taruh di urutan teratas daftar
objek wisata yang wajib kamu kunjungi.
Bagi wisatawan
mancanegara yang ingin berkunjung ke istana yang dulu ditinggali raja Thailand
ini dikenakan tarif sebesar 500 bath atau sekitar Rp197.000. Biaya sebesar itu
pantas kok kamu keluarkan untuk menjelajahi kompleks istana seluas 2.184 hektar. Istana ini mulai
dibangun pada masa pemerintahan Raja Rama I musim 1782.
Wat Arun yang berada
tepat di tepi Sungai Chao Phraya juga harus kamu kunjungi. Kuil dengan julukan Temple of the Dawn ini paling indah kita abadikan lewat jepret kamera saat senja. Begitu pula
dengan Wat Pho yang amat dikenal dengan kuil Buda berbaring. Wat Traimit Witthayaram Wora Wiharn juga mungkin ingin kamu datangi karena terdapat patung
Buda terbuat
dari emas seberat 5,5 ton.
Floating market juga bisa menjadi alternatif wisata. Pasar terapung ini tersebar di
beberapa wilayah Bangkok dan sekitarnya. Damnoen Saduak floating market adalah
yang paling populer di kalangan turis. Selain Damnoen pasar unik ini ada di Amphawa,
Talin Chan, Khlong Lat Mayom, dan Bang Nam Pheung.
Phra Thinang Chakri Maha Prasat di Grand Palace, Bangkok, Thailand/rid |
5.
Surga Belanja
Hal yang paling menguras
kantong saat berada di Bangkok adalah belanja. Barang bawaan pulang kita akan
semakin banyak kalau kita sengaja mengunjungi Chatuchak Weekend Market. Chatuchak
Weekend Market ini boleh dibilang sebagai pasar murahnya Thailand. Tempat yang
dikenal sebagai surga belanja karena harganya yang sangat murah ini hanya libur
pada Selasa. Selain hari itu, pasar rakyat ini buka mulai pukul 06.00 hingga
18.00.
Hampir semua jenis barang bisa kamu beli di sini.
Mulai dari sovenir, pakaian, makanan, hingga peralatan rumah tangga. Bahkan,
jika kamu ingin mendekorasi rumah, kamu bisa berbelanja di tempat ini. Soal
harga bakal bikin kamu kian gelap mata karena saking murahnya. Apalagi harga
yang diberikan para pembeli masih bisa ditawar. Berbagai jenis tas yang dijual di Chatuchak Weekend Market/rid |