Jumat, 12 November 2010

gincumu

Aku tak pernah melihat mereka saat mentari masih menyembul di balik birunya awan. Mereka juga tak pernah muncul saat lampu-lampu kota belum lagi menyala. Mereka seperti aku, seorang perempuan seutuhnya. Namun kerudung dan kemben mungkin yang membedakan kami. Aku tak akan menyalahkan mengapa mereka berpenampilan yang lebih pantas dianggap sebagai baju tidur atau baju yang hanya pantas dipakai di kamar sendiri.
Make up yang dipakai cukup tebal. Gincu-gincu merah menghiasi bibir sehingga terlihat begitu sensual dan merekah....

***buntu lagi dahhhh

0 Komentar:

Posting Komentar