Minggu, 09 November 2014

The Story of Goryeo (2): K-Pop Love and Hate

Banner Big Bang di K-Live Store, Seoul/rid.
Tak dapat dimungkiri kepergian saya ke Seoul lantaran penasaran dengan K-Pop, terutama karena kawan perjalanan saya, Ata, yang tergila-gila dengan boy band  ternama Negeri Ginseng, Big Bang. Maka agenda berkunjung ke agensi artis K-Pop pun pantang ia lewatkan ketika kami datang ke Seoul, Oktober lalu. Bagi para K-Pop lovers, tak boleh melewatkan belanja aksesoris sang bintang dengan harga miring yang bisa Anda temukan di kawasan Myeongdong Underground Shopping Center.
Sebenarnya dalam daftar kami ada banyak agensi K-Pop Idol yang ingin dikunjungi. Mulai dari YG, JYP (2PM, 2AM), FNC Entertainment (CNBLUE dan FT Island), hingga Cube (Beast). Tapi sok padatnya jadwal membikin kami mesti memilih salah satu. Pergi ke YG Entertainment semacam jadi kunjungan wajib terutama bagi kawan saya.  
Akhirnya sampailah saya di rumah para artis K-Pop di bawah naungan YG Entertainment di kawasan  Mapo-gu, Hapjeong-dong. YG Building ini memang memiliki bangunan yang unik dan mencolok. Kawan saya yang merupakan fans berat leader Big Bang, G-Dragon, ini  tak henti-hentinya tertawa dan tersenyum karena mimpinya untuk menyambangi agensi boy band kesayangannya terwujud sudah.

YG Building di Mapo-gu, Hapjeong-dong, Seoul/rid.
Kunjungan yang terbilang singkat itu sedikit dramatis. Selain berulang kali salah jalan, hujan deras menyambut kami dan membuat kami tertahan di sana hingga sore hari. Untungnya, di depan agensi bintang Korea yang menggemparkan dunia, Psy, ini ada minimarket sehingga kami bisa mengisi perut yang kelaparan sekaligus tempat berteduh.
Ternyata kami tak sendiri nongkrong di depan YG. Ada fans dari berbagai negara yang juga berharap bisa bertemu penyanyi idolanya. Beberapa dari mereka berasal dari Tiongkok dan Hong Kong. Fans asal Tiongkok itu malah tampil totalitas lewat pakaian yang dikenakannya. Ia meniru gaya member 2NE1, Sandara Park, yang mengenakan topi hitam besar, yang sempat dipakai dalam video klip Missing You. Bahkan, saya cukup kaget karena salah satu kenalan kami asal Hong Kong bisa berbahasa Melayu dan menyapa kami.
Perkenalan yang unik karena efek K-Pop. Malahan di saat yang bersamaan ada cowok Korea yang rela menemani pacarnya pergi ke YG. Sama seperti fans lainnya, ia tentunya berharap berjumpa dengan sang idola. Entah penampakan Big Bang, 2NE1, atau boy band anyar YG, Winners, hingga calon bintang mereka macam BI atau Bobby.
“Saya benci K-Pop, apa itu. Mereka hanya bisa jual tampang dan sok tahu tentang musik. Mereka itu cuma pintar jualan,” ujar Jin Woo, teman Korea yang sempat menemani saya berkeliling beberapa hari sebelum saya pergi ke YG.
Saya juga kaget karena K-Pop bagi sejumlah orang Korea sendiri adalah hal yang tak menarik. Maka ketika Jin Woo mengeluarkan unek-unek-nya soal K-Pop, kawan saya agak marah. Mereka pun terlibat perang kata-kata antara lover dan hater K-Pop. Saya dan pacar Jin Woo, Yesul, hanya bisa tertawa melihat pertengkaran yang akhirnya berakhir bahagia di warung makan Tteokbokki (kue beras).

Rapper Big Bang, TOP, saat fans meeting/Ata.
Kegilaan soal K-Pop tak berhenti di sini. Demi menuruti keinginan kawan saya untuk bertemu salah satu member Big Bang, TOP, di sebuah acara fans meeting pun rela kami lakoni. Kawan saya sempat shock karena acara yang dimaksud ternyata tidak ada di Hyundai Departement Store di Apgujeong-dong yang kami kunjungi. Apalagi perjalanan dari guest house kami di daerah Sungkyunkwan University cukup jauh dari Apgujeong.
Suasana menyebalkan itu berubah drastis ketika ternyata fans meeting itu digelar di mall yang berada di samping Hyundai Departement Store. Teriakan para VIP (sebutan fans Big Bang) pun memenuhi tempat ini demi melihat sang idola, TOP, berdiri di depan mereka.
Jika saya memilih hanya sekadar melihat dari tempat yang agak jauh, maka kawan saya rela naik turun eskalator demi mendapatkan foto rapper Big Bang ini. Inilah untuk kali pertama saya melihat langsung sosok Idol K-Pop. Berbeda dengan teman saya yang sudah berulang kali nonton konser mereka. Konser YG Family di Singapura pun rela ia sambangi, busyettt.

Fans meeting pemeran film Fashion King di Doota Mall, Seoul/rid.
Selama di Seoul kami juga cukup beruntung bisa melihat langsung aktor Joo Woon yang menjadi pemeran utama dalam drama Bridal Mask dan Good Doctor dan Ahn Jae-hyun yang dikenal lewat perannya dalam drama You are All Surrounded bersama Lee Seung Gi. Ketika itu keduanya sedang mempromosikan film terbaru mereka, Fashion King, di Doota Mall di Dongdaemun.
“Saya tak percaya kalau K-Pop itu terkenal karena saya tak begitu menyukainya. Baru ketika saya pergi ke sejumlah tempat di Asia Tenggara saya sadar fenomena ini. Mereka selalu menanyai saya soal K-Pop begitu tahu saya dari Korea,” kata Karen, teman Korea saya ketika saya berkunjung ke rumahnya di Busan.
Begitu pula ketika saya dan teman berkunjung ke rumah Karen di Busan. Beruntungnya ketika itu baru berlangsung Busan International Film Festival (BIFF) yang mengambil tempat di Haeundae beach. Pergelaran film akbar yang diselenggarakan setiap tahun ini semakin menarik lantaran lokasinya berada di pantai.
Di tempat ini kami beruntung bisa melihat sosok salah satu aktor besar Korea, Jung Woo Sung, yang bermain dalam satu drama action-nya yang nge-hits, Athena. Ketika itu aktor 41 tersebut tengah mempromosikan film terbarunya, Scarlet Innocence
K-Pop hingga Korea Wave memang tengah menjadi tren tersendiri. Ini adalah buah dari kreasi industri hiburan berlatar kultur Pop yang mungkin suatu saat bakal hilang ditelan waktu, *ups (siapsiap dijitak), hahaha. 

Pemeran film Scarlet Innocence di Busan International Film Festival/rid.

0 Komentar:

Posting Komentar