Adrian, anak berusia 10 tahun itu hanya terduduk kaku di pangkuan sang
nenek, Sunarti. Tubuhnya yang kaku sejak lahir membuat cucu pertamanya ini tak
bisa tumbuh dengan baik. Ia terkena celebral
palsy sejak lahir.
Sang nenek, Sunarti merasa senang menemani cucunya untuk mendapatkan kursi
roda baru. Maklum, alat kesehatan ini tergolong mahal untuk dibeli bagi buruh
tani seperti dia.
Nenek dua anak ini sedih setiap kali melihat sang cucu. Warga Simo ini
tanpa henti merawat dan menjaga cucunya sementara ibu si anak bekerja.
Adrian tak bisa ditinggal kemana-mana lantaran ia tak bisa duduk maupun
berbicara. Anak 10 tahun itu hanya mampu tergolek kaku di ranjang ataupun di
lantai.
“Saya senang dengan adanya bantuan kursi roda ini untuk cucu saya. Dia ini
tidak bisa ditinggal pergi. Bicara dan duduk juga tidak bisa,” tuturnya di Panti Asuhan Pamardi Utomo beberapa hari lalu.
Serupa,
sesosok gadis cilik yang akrab dipanggil Syifa itu terbaring kaku di atas meja.
Di sampingnya, duduk sang ibu, Karima yang dengan sabar dan telaten menjaga
sang putri.
Di usianya yang telah 9,5 tahun, putri kecil yang
bernama lengkap Nafarila Syifa ini tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya mampu
tergolek di atas kasur maupun alas lain. Sejak lahir, putri ketiga dari
pasangan Karima dan Budi Harsoyo, warga Cepogo ini menderita celebral palsy. Praktis, aktivitas
apapun itu dilakukan di tempat.
Karima merasa senang, sang putri mendapatkan bantuan
kursi roda. Ia dan sang suami pun sengaja datang untuk menerima langsung kursi
roda bantuan dari United Cerebral Palsy (UCP) Yogyakarta ini.
Kedua orangtua Syifa yang bekerja serabutan ini tak
mampu membelikan Syifa alat bantu kesehatan seperti kursi roda. Adanya bantuan
ini sangat membantu sang putri bungsu dalam kesehariannya.
Sebanyak 23 penyandang difabel di Boyolali mendapat
bantuan kursi roda dari lembaga kemanusiaan United Cerebral Palsy (UCP)
Yogyakarta kerjasama dengan Pemkab Boyolali. Dari 40 jatah bantuan kursi baru 23
buah yang diserahkan. Sedangkan sisanya belum bisa diberikan lantaran penerima rumah
yang sangat jauh.
Perwakilan UCP, Sri Lestari menuturkan, bantuan ini merupakan hasil
pengukuran kursi roda pada awal Juni lalu. Ia berharap, di Boyolali memunyai
tenaga ahli sendiri untuk kursi roda. Hal ini untuk memudahkan layanan kepada
mereka penyandang difabel.
0 Komentar:
Posting Komentar