Rabu, 25 Juli 2012

Akhirnya, Kursi Roda itu Datang juga


Adrian, anak berusia 10 tahun itu hanya terduduk kaku di pangkuan sang nenek, Sunarti. Tubuhnya yang kaku sejak lahir membuat cucu pertamanya ini tak bisa tumbuh dengan baik. Ia terkena celebral palsy sejak lahir.  
Sang nenek, Sunarti merasa senang menemani cucunya untuk mendapatkan kursi roda baru. Maklum, alat kesehatan ini tergolong mahal untuk dibeli bagi buruh tani seperti dia.
Nenek dua anak ini sedih setiap kali melihat sang cucu. Warga Simo ini tanpa henti merawat dan menjaga cucunya sementara ibu si anak bekerja.
Adrian tak bisa ditinggal kemana-mana lantaran ia tak bisa duduk maupun berbicara. Anak 10 tahun itu hanya mampu tergolek kaku di ranjang ataupun di lantai.
“Saya senang dengan adanya bantuan kursi roda ini untuk cucu saya. Dia ini tidak bisa ditinggal pergi. Bicara dan duduk juga tidak bisa,” tuturnya di Panti Asuhan Pamardi Utomo beberapa hari lalu.
Serupa, sesosok gadis cilik yang akrab dipanggil Syifa itu terbaring kaku di atas meja. Di sampingnya, duduk sang ibu, Karima yang dengan sabar dan telaten menjaga sang putri.
Di usianya yang telah 9,5 tahun, putri kecil yang bernama lengkap Nafarila Syifa ini tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya mampu tergolek di atas kasur maupun alas lain. Sejak lahir, putri ketiga dari pasangan Karima dan Budi Harsoyo, warga Cepogo ini menderita celebral palsy. Praktis, aktivitas apapun itu dilakukan di tempat.
Karima merasa senang, sang putri mendapatkan bantuan kursi roda. Ia dan sang suami pun sengaja datang untuk menerima langsung kursi roda bantuan dari United Cerebral Palsy (UCP) Yogyakarta ini.
Kedua orangtua Syifa yang bekerja serabutan ini tak mampu membelikan Syifa alat bantu kesehatan seperti kursi roda. Adanya bantuan ini sangat membantu sang putri bungsu dalam kesehariannya.
Sebanyak 23 penyandang difabel di Boyolali mendapat bantuan kursi roda dari lembaga kemanusiaan United Cerebral Palsy (UCP) Yogyakarta kerjasama dengan Pemkab Boyolali. Dari 40 jatah bantuan kursi baru 23 buah yang diserahkan. Sedangkan sisanya belum bisa diberikan lantaran penerima rumah yang sangat jauh.


Perwakilan UCP, Sri Lestari menuturkan, bantuan ini merupakan hasil pengukuran kursi roda pada awal Juni lalu. Ia berharap, di Boyolali memunyai tenaga ahli sendiri untuk kursi roda. Hal ini untuk memudahkan layanan kepada mereka penyandang difabel.

0 Komentar:

Posting Komentar