Rabu, 25 Juli 2012

Yoga, Anak Hebat Karimunjawa

Berlibur ke Karimunjawa saya dan kawan-kawan memilih untuk menginap di rumah penduduk. Selain harganya relatif murah, kita bisa mengenal langsung dengan warga asli pulau di utara Jawa ini.
Selama empat hari dan tiga malam singgah di Karimunjawa, saya menginap di rumah seorang nenek dengan satu cucu. Rumah itu cukup luas namun, nampak sangat sederhana. Jarak sekitar 20 meter dari rumah sang nenek, terhampar lautan lepas. Bahkan, dari jendela kamar kami terlihat sekali titik-titik berwarna biru beraroma asin bernama laut itu.
Yoga (3)

Rumah sederhana itu terdiri dari tiga ruang yang cukup besar dan empat kamar. Saat musim liburan, rumah ini memang sengaja disewakan untuk wisatan yang hendak berlibur di Karimunjawa. Tiga kamar untuk tempat tidur sedangkan satu kamar lagi untuk salat. Sementara sang nenek dan seorang cucunya yang masih kecil tidur di sebuah kasur yang letaknya cukup disekat dengan lemari televisi.
Ketika pertama kali berjumpa dengan sang nenek dan cucunya tidak ada yang terlalu istimewa sampai kami mengenal sosok Yoga, si cucu yang tinggal bersama eyangnya itu. Ia begitu pendiam saat pertama bersua. Usianya kira-kira masih tiga tahun. Anak seumur itu mungkin sedang asik-asiknya bermain.
Namun, Yoga begitu unik. Di usianya yang sudah tiga tahun, ia tak banyak bicara. Yang ia lakukan sekadar senyum, tertawa kecil dan malu-malu kucing saat mencoba kami sapa. Padahal anak seumuran dia biasanya sudah cari perhatian jika bertemu dengan orang lain.
Kami tak begitu tahu mengapa ia hanya tinggal dengan sang nenek. Di rumah yang sederhana itu hanya tergantung foto sang ibu saat menikah. Ketiadaan foto sang ayah menjadi tanda tanya besar.
Setelah sehari menginap di rumahnya, ia masih tampak malu-malu untuk memperlihatkan dirinya. Ketika itu, adik saya yang ikut dalam rombongan pun berinisiatif mendekatinya. Ia mulai dengan hal-hal kecil dan pada akhirnya Yoga lengket dengan adik saya.
Kemana adik saya pergi, si kecil itu turut serta. Kecuali saat kami serombongan berwisata keliling pulau dari pagi hingga sore hari. Ia yang mulanya malu-malu mulai berani menunjukkan diri.
Sesekali tawanya terdengar sangat renyah. Bahkan, ia berani berinteraksi dengan kami. Akhirnya, kata demi kata keluar dari bibir mungilnya. Kami semakin penasaran dengan anak ini. Apa yang menjadikan si kecil ini begitu unik.
Dari guide tour akhirnya kami tahu tentang kisah pilu si kecil. Yoga, anak yang masih polos itu tak tahu apa-apa ketika sang ayah bercerai dengan ibunya. Ayahnya kini sudah mempunyai keluarga baru. Begitu halnya dengan sang ibu. Maka tinggalah ia dengan neneknya di Pulau Karimunjawa ini.
Tetaplah menjadi anak yang saleh Yoga. Semoga kelak kamu menjadi anak yang sukses, berbakti pada orangtua dan membanggakan nenekmu.

0 Komentar:

Posting Komentar