Make up yang dipakai cukup tebal. Gincu-gincu merah menghiasi bibir sehingga terlihat begitu sensual dan merekah....
***buntu lagi dahhhh
Banyak sekali pekerjaan rumah (PR) yang meminta jatah untuk segera diselesaikan. Meski telah berpuluh tahun merdeka, negeri ini masih akrab dengan masalah. Urusan yang tak kunjung mereda itu tak jauh-jauh dari URUSAN PERUT
Negeriku ini berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa, namun belum semuanya bisa merdeka. Mereka belum merdeka dari kemiskinan, ketertinggalan, kebodohan dan masalah pelik lain. Yang miskin makin irit yang kaya makin menggunung
Apapun itu, inilah negeriku. Permadani hijau yang terhampar dari Sabang sampai Merauke belum mampu mengangkat martabat rakyatnya ke level layak. Bebatuan alam yang terkandung di perut bumi negeri ini tak jua mampu mengisi perut penduduknya. Maka, dengan terpaksa banyak yang belum bisa makan 3 kali sehari apalagi minum susu. Masih ada yang putus sekolah karena
MAHALNYA BUKU DAN SERAGAM.
Di usianya yang ke-65 tahun, ada banyak harapan tertuang di setiap inci negeri bernama INDONESIA ini....
semoga negeri ini bisa tegak berdiri dengan kakinya sendiri
mereka yang di atas jangan terlalu sering melongok ke atas lagi,
garis batas bernama miskin semoga segera sirna
agar setiap warga negara asli Indonesia mendapat hidup layak.
bisa makan cukup, pendidikan cukup, kesehatan cukup, pekerjaan cukup
aman, damai dan sentosa
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Seorang bapak tampak memegang cangkul, di depannya terhampar sawahnya yang ditumbuhi padi serta tanaman lainnya. Gambar itu yang terpotret dalam selembar kertas gambar yang sedang diwarnai oleh Aya, gadis kecil berjilbab yang sedang asyik mewarnai ditemani sang ibu.
Gadis kecil bernama lengkap Athaya Kusuma ini dengan serius sedang mewarnai langit dengan warna oranye dan kuning. “Ini gambar orang di sawah lagi mencangkul,” ujarnya saat dijumpai sambil tersenyum-senyum, Minggu (8/8).
Sementara itu di sudut lain, Diana sedang asyik menyelesaikan gambarnya. Dalam gambar itu tertulis kata Jurug di plengkungan gapura yang dibuatnya. Dia menggambar sebuah kereta kuda dengan anak-anak sebagai penumpangnya. Mereka menuju sebuah tempat wisata yaitu Jurug. “Udah pernah ke Jurug kok,” ujarnya sambil bercerita ada apa saja di Taman Satwa Taru Jurug yang pernah dikunjunginya.
Gadis kecil bernama Diana Hari ini baru duduk di bangku kelas III SD. Akan tetapi, dia mengaku sudah sering ikut lomba menggambar sejak TK. Diana mengaku tak pernah ikut les menggambar ataupun mewarnai. “Kan ada ibu yang mengajari di rumah,” tuturnya sambil terus sibuk mewarnai hasil gambarnya.
Anak-anak usia TK dan SD ini berkumpul di area Assalam Hypermarket dalam rangka lomba menggambar dan mewarnai. “Lomba ini memang untuk mendukung pameran buku yang sedang berlangsung,” ujar Seksi Acara Lomba, Neng Siti Kholis saat dijumpai, Minggu (8/8).
Lomba ini terdiri dari dua kategori, lomba mewarnai untuk playgroup dan TK serta lomba menggambar untuk SD kelas I-III. Lomba mewarnai tersebut bertema Indahnya Alam Desaku dan lomba menggambar dengan tajuk Indahnya Taman Kota Solo.
Neng mengatakan lomba ini masih satu rangkaian atau sebagai acara pendukung Pameran Buku Nasional yang digelar Jumat (30/7 – 8/8) di Assalam Hypermarket. “Pemenang akan mendapatkan trofi, sertifikat dan uang pembinaan,”pungkas Neng.